Implikasi Pasang-Surutnya Dukungan Terhadap Warisan Budaya Dunia Subak Jatiluwih Tabanan, Bali

  • I Gede Susila
Keywords: Konservasi Alam dan Budaya, Warisan Budaya Dunia, Subak, Ideologi Lokal, Ideologi Global

Abstract

Pilihan Subak Jatiluwih untuk Warisan Budaya Dunia (WBD) harus didasarkan pada konservasi alam dan budaya karena organisasi sosial tradisional. Ini berarti bahwa pilihan Subak Jatiluwih untuk Warisan Budaya Dunia memiliki dukungan kuat dari berbagai pemangku kepentingan, masyarakat, pemerintah dan UNESCO. Dukungan untuk melestarikan Subak Jatiluwih sebagai Warisan Budaya Dunia harus tetap kuat, karena tujuan utama pemilihan situs Warisan Budaya Dunia adalah pelestarian situs itu sendiri. Namun dukungan pertama untuk pelestarian Subak Jatiluwih sangat kuat dan kemudian secara bertahap menjadi lebih lemah.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami serta menjelaskan implikasi dari naik turunnya dukungan dari para pemangku kepentingan terhadap pelestarian lingkungan alam dan budaya
lokal di Subak Jatiluwih sebagai Warisan Budaya Dunia (WBD), baik dalam kehidupan para pemangku kepentingan dan dalam pengelolaan kawasan subak sebagai warisan budaya dunia.

Dalam pelaksanaan penelitian ini digunakan metode penelitian kualitatif dan empat teori, yaitu teori ekologi manusia, teori sosiokultural, teori dekonstruksi, dan teori praktis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa naik turunnya dukungan untuk WBD Subak Jatiluwih menyiratkan hal-hal penting untuk dikritik. Implikasinya adalah: (1) terjadinya kebijakan top down dalam mengusulkan Subak Jatiluwih menjadi WBD dan dalam manajemennya setelah menjadi WBD; (2) ada proses internasionalisasi Subak Jatiluwih untuk menjadi lebih terkenal di seluruh dunia.

Published
2019-06-28