Tradisi Megibung, Gastrodiplomacy Raja Karangasem

  • Anastasia Sulistyawati Politeknik Internasional Bali
Keywords: Tradisi Megibung, Gastrodiplomasi, Raja Karangasem

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fungsi lain dari makanan dan tradisi makan dari gastronomi menjadi gastrodiplomasi dalam masyarakat, dengan memahami misi dan visi dari dibuatnya tradisi Megibung sebagai sarana pengendalian sosial di masyarakat baik di masa lampau maupun sekarang dan yang akan datang, serta peran dari Pemda setempat dalam membangun citra kuliner setempat menjadi ekonomi kreatif. Metode penelitian yang digunakan memecahkan atau menjawab seluruh masalah yang ada dalam penelitian ini adalah metode kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi Megibung sejak awal sejarahnya sudah diciptakan sebagai sarana diplomasi bagi masyarakat petani di sawah, kemudian berkembang menjadi sarana diplomasi untuk konsolidasi pasukan/laskar perang oleh raja Karangasem dalam merebut Sasak. Pada pasca perang dimanfaatkan untuk sarana rekonsiliasi antar etnis (Sasak dan Bali) dan umat (Islam dan Hindu) dalam mendukung eksistensi kekuatan kerajaan Karangasem. Kemudian di masa damai ini menjadi sarana budaya membangun solidaritas persatuan dan kesatuan masyarakat dari lapisan bawah sampai atas, serta sarana diplomasi antar bangsa dengan konsep glokal (globalisasi lokalitas) tanpa sekat kelas sosial dan materi.

Mengingat tingginya nilai budaya Megibung, yang di masa global ini mulai mendapat tantangan karena adanya catering (prasmanan) yang lebih simpel dan praktis. Untuk itu dibutuhkan program penyelamatan agar tidak punah ditelan zaman. Warisan tradisi ini harus terus dijaga dan direvitalisasi agar dapat diwariskan kepada generasi mendatang dengan menjadikan tradisi Megibung sebagai sarana pembangunan ekonomi kreatif di Karangasem. Melalui tradisi Megibung generasi muda dapat belajar magang dalam mengolah berbagai jenis masakan tradisional Bali yang dapat dijadikan bekal untuk modal keahlian dalam bisnis ekonomi kreatif di bidang pariwisata, yang secara bersamaan otomatis juga telah ikut melestarikan keberlanjutan dari tradisi budaya Megibung itu sendiri. Oleh karena itu, Pemda Karangasem harus bisa mendorong pengembangan pariwisata budaya berkelanjutan menuju ekonomi kreatif yang mengutamakan kepuasan wisata kuliner atau gastronomi khususnya.

Published
2019-06-27